1.1
Latar
Belakang
Allah menciptakan
manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah jelas dituliskan dalam
QS. Adz-Dzariyat :56. Di dalam ayat lain, QS. Al-Baqarah: 30, disebutkan bahwa
manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai kholifah, bertugas memelihara
bumi dan seisinya dengan baik. Dari kedua ayat tersebut dapat kita ambil
kesimpulan bahwa untuk dapat beribadah kepada Allah dengan baik, manusia
hendaknya tetap memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Bumi merupakan
bagian dari alam semesta yang berisi berbagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Allah berfirman dalam ayat-Nya, QS. An- Nahl :12
وَسَخَّرَلَكُمُ اللَّيْلَ وَالْنَّهَارَوَالشَّمْسَ
وَالْقَمَرَوَالْنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ
لِّقَوْمٍ يَتَفَكَرُوْنَ(12)
Artinya “Dan Dia (Allah) (menundukkan pula apa yang Dia ciptakan
untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macam. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
mengambil pelajaran.”
Dari
ayat di atas, dapat kita ambil salah satu penafsiran bahwa dengan adanya
berbagai macam makhluk yang bertebaran di muka bumi, hendaknya manusia dapat
mengambil pelajaran. Maksudnya adalah manusia dapat memperhatikan fenomena
alam, baik dari makhluk hidup maupun tak hidup. Dengan fenomena alam ini,
manusia dapat mengambil hikmah baik dari sifat-sifat yang baiknya untuk dapat
ditiru dan sifat- sifat buruknya untuk dapat dihindari. Dalam memperhatikan
fenomena alam yang terjadi, manusia memerlukan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan berperan penting dalam mengolah, menginterpretasi, dan memanfaatkan
hasil pemikiran terhadap fenomena alam, untuk kemudian digunakan sebagai alat
pemenuhan hidup manusia.
1.2
Tujuan
1. Bagaimana kajian ilmiah
tentang lebah madu ?
2. Bagaimana pandangan
al-Quran tentang lebah madu ?
3. Pelajaran apa yang dapat
diambil dari kajian ilmiah dan al-Quran tentang lebah madu ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Lebah madu pembuat sarang yang sempurna
(Rancangan teknologi canggih)
Allah berfirman dalam al-Quran, QS. An-Nahl 68-69 :
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى
النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًاوَمِنَ
الشَّجَرِوَمِمَّايَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي
سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاًيَخْرُجُ مِن بُطُونِهَاشَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ
فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(69)
Artinya “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang
di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.”
(QS.16:68)“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
memikirkan.”(QS. 16:69)
Sebuah
penelitian yang menakjubkan tentang lebah madu, lebah madu membuat tempat
penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang
paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain. Lebah menggunakan
bentuk yang memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan
menggunakan material yang paling sedikit.
Para
ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui perhitungan lebah yang sangat
cermat. Aspek lain yang mengagumkan adalah cara komunikasi antar lebah yang
sulit untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu yang
bertugas mencari bunga untuk pembuatan madu terbang lurus ke sarangnya. Ia
memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber makanan
dari sarang dengan sebuah tarian khusus. Setelah memperhatikan dengan seksama
isyarat gerak dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang lainnya
mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa
kesulitan.
Lebah
memproduksi madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia.
Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani
manusia.
2.
Penyimpanan
Maksimal Dengan Bahan Minimal
Sarang yang
dibangun lebah dapat menampung 80 ribu lebah yang hidup dan bekerja
bersama-sama, dengan menggunakan sedikit bagian dari lilin lebah.
Sarang tersebut
tersusun atas sarang madu berdinding lilin lebah, dengan ratusan sel-sel kecil
pada kedua permukaannya. Semua sel sarang madu berukuran sama persis. Keajaiban
teknik ini dicapai melalui kerja kolektif ribuan lebah. Lebah menggunakan
sel-sel ini untuk menyimpan makanan dan memelihara lebah muda.
3.
Metode Penandaan Bunga
Lebah madu dapat mengetahui kalau bunga yang ia temui telah didatangi dan
diambil nektarnya lebih dahulu oleh lebah lain, dan ia segera meninggalkannya
Ini terjadi karena lebah yang mendatangi bunga terlebih dahulu menandainya
dengan tetesan berbau khas. Begitu seekor lebah baru mengunjungi bunga yang
sama, ia mencium bau tersebut dan mengetahui bahwa bunga tersebut sudah tidak
berguna dan karenanya langsung pergi ke bunga yang lain. Dengan demikian, lebah
tidak membuang waktu pada bunga yang sama.
4.
Keajaiban Madu
Tahukah Anda, betapa madu merupakan sumber makanan penting yang
disediakan Allah untuk manusia melalui serangga kecil ini?
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa
serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor,
belerang, besi, dan fosfat.
Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran, madu adalah “obat bagi manusia”.
Fakta ilmiah ini telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang bertemu pada
Konferensi Apikultur Sedunia (World
Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September
1993 di Cina. Konferensi tersebut membahas pengobatan dengan menggunakan ramuan
yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal
jelly, serbuk sari, dan propolis dapat mengobati berbagai penyakit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembuktian ilmiah telah dilakukan oleh
beberapa ilmuan tentang kebenaran dalam al-qur’an surat an-nahl ayat 68-69.
Lebah adalah hewan yang istimewa karena lebah dapat membuat sarang dengan
menggunakan teknologi canggih, kemudian lebah mampu menghasilkan madu sebagi
obat. dibalik sikap dan tingkah laku lebhan yang dapat diambil teladan bagi
manusia daintaraya, lebah adalah hewan pekerja kera, hidup berkelompok, tidak
pernah melanggar ktertiban kelompok dan penuh tanggung jawab dalam melaskanakan
tugasnya
DAFTAR
PUSTAKA
68-69), B. S.-N. (n.d.). BERFIKIR Seperti LEBAH MADU
(Tinjaun Teoritis Surat An-Nahl Ayat 68-69). Retrieved from
http://www.madupahit.com/:
http://www.madupahit.com/berfikir-seperti-lebah-madu-tinjaun-teoritis-surat-an-nahl-ayat-68-69/
Firman ALLAH SWT dalam surat An Nahl, a. 6.-6. (n.d.). Firman
ALLAH SWT dalam surat An Nahl, ayat 68-69. Retrieved from sites.google.com:
https://sites.google.com/site/propolisclub/about-company/firman-allah-swt-dalam-surat-an-nahl-ayat-68-69
LEBAH, 3. S. (2014, 08). 3404. SURI TAULADAN DARI LEBAH.
Retrieved from http://www.piss-ktb.com/: http://www.piss-ktb.com/2014/08/3404-suri-tauladan-dari-lebah.html
Lebah, K. A. (2012, 07 24). Kemukjizatan Ayat Lebah.
Retrieved from http://www.dakwatuna.com/:
http://www.dakwatuna.com/2012/07/24/21796/kemukjizatan-ayat-lebah/#axzz44UClsJWU
LEBAH, M. (n.d.). MAKALAH LEBAH. Retrieved from
http://zuliaden-jayus.blogspot.co.id/:
http://zuliaden-jayus.blogspot.co.id/2014/08/makalah-lebah.html
mantap gan, lanjutkan (y)
BalasHapusjangan lupa kunjungi :
informatikaberdakwah.blogspot.co.id
escape-original.com
terima kasih gan !
makasih gan
BalasHapusnanti saya kunjungi blog anda thanks (Y)
Subhanaallah semoga kita dapat mengambil pelajaran dari lebah
BalasHapus